Sunday, November 12, 2006

Driving Experience

Sabtu dan Minggu adalah saat yang paling ideal untuk mencoba 'cruising' dengan mobil baru. Ngetes unsur kenyamanan, handling, BBM,.... tapi jangan salah persepsi dulu. Karena saya bukan ahli otomotif, tentu saja perspektif test-nya tidak didukung oleh pengetahuan otomotif. Sekedar menurut perasaan dan pengalaman seorang pengemudi awam saja.

Waktu untuk mencoba pengemudian si Zaffy belum banyak.

Pertama adalah saat mengambil mobil dari Meruya menuju rumah di Ragunan. Lewat jalan Panjang/ Arteri Pondok Indah yang macet. Tidak banyak yang bisa saya notice. Mungkin yang paling awal saya perhatikan adalah indikator suhu. Kondisi macet di siang hari, paling tidak bisa menguji bagaimana tabiat Zaffy menghandle panas. Lumayan, dalam suasana panas 38 derajat di luar, jalanan macet, indikator panas bergerak dari 85 ke 90-an, dan stabil di sana. At least proses pendinginan bekerja baik. Tarikan mesin agak berat saat mulai maju, sehingga dalam situasi macet saya sering ketinggalan disalip mobil/ motor atau diklakson orang dari belakang :(

Apalagi yang saya notice saat pertama kali memegang Zaffy? Oh iya, antara lain saya baru menyadari bahwa tidak ada indikator posisi gigi (matic) di dashboard. Jadi kalau mau cek posisi pemindahan tuas, saya harus menunduk dan melepas pandangan dari jalanan. Sedikit mengurangi safety driving, menurut saya.

Kamis mobil dimasukkan Hangtuah dan ditune up.

Setiap engine start, masih terasa berat di detik-detik awal. Padahal accu-nya baru. Saya mesti cek dinamo starter. Dimana bisa lakukan itu, ya?

Sabtu pengetesan kedua untuk kondisi "jalan-jalan ke mall". Sasarannya tak jauh yaitu PI Mall, dengan penumpang sekeluarga (Saya, Istri, Anak & pembantu). Karena ada issue timing-belt, saya coba mengemudi secara aman, gak lebih dari 60-80 km/ jam dan menjaga smooth accelleration. Karena 7 seater, gampang mengatur posisi duduk penumpang, satu hal yg sudah harus diperhatikan untuk keluarga yg mengajak pembantu ke mall :) Buat saya cukup leluasa, kabin bisa mengakomodasi tanpa harus terasa sesempit Avanza/ Xenia, atau terlalu lapang seperti Trajet. Dingin AC tersebar merata, thanks to blower tengah dan belakang.

Overall, suasana driving yang menyenangkan. Tune up cukup memberikan peningkatan terutama dalam hal tarikan awal, tidak seberat sebelumnya, walau I wish masih bisa lebih enteng lagi. Setir masih kurang mengigit, terutama kalau belokan, dan terasa menarik ke kiri. Mungkin akibat masalah balljoint. Saat belok parkir juga terasa insecure dengan bunyi-bunyian duk-duk dari roda depan.

Pengetesan hari Minggu ke Bogor untuk menghadiri kawinan. Tol Jagorawi menjadi ajang test. Masih belum berani ngebut banget, jadi mempertahankan speed di 80 kmj. Sekali-sekali 100 kmj kalo mau menyalip saja. Di sini respons tarikan masih agak berat kalau mau menyalip. Kabin juga terasa agak bergetar dalam kecepatan 100 kmj. Apakah ini karena engine mounting? Overall untuk perjalanan tol luar kota Zaffy cukup nyaman, hanya saja karena suspensi keras dan jok yg juga terasa keras, perjalanan Jakarta Bogor masih menyisakan rasa penat. Perjalanan juga terasa lama dan membosankan, mungkin karena speednya ngga berani digeber, dan tape yang masiiiiih belum bisa nyala (hehehe, belum ada jawaban dari GM nich).

Sekedar kenangan, perjalanan Jakarta Bandung via Bogor pernah saya jalani tanpa kepenatan, yaitu saat mengemudikan Opel Blazer. Dari situ saya kepincut sama konsep kenyamanan mobil-mobil GM,....hehe.

Untuk BBM, saya kira cukup irit, jarumnya tidak turun banyak untuk aktivitas di atas. Paling tidak saya bandingkan dengan mobil sebelumnya yaitu Aerio. Tapi memang respons mesin Aerio lebih galak dan lebih ngaciirr di banding Zaffy.

1 comment:

Unknown said...

gmn Om dgn si Zafinya?