Thursday, December 08, 2011

Akhirnya...Pecah Juga!

Setelah berbulan-bulan kedapatan bocor halus, akhirnya sang radiator tak tahan dan meletus, di pagi bulan Desember, tepatnya kemarin tanggal 7 jam 7 pagi menjelang lampu merah Buncit Raya.

Kebetulan jalan macet, dan temperatur (sebagai akibat kebocoran, menjadi cepat panas) menjadi tak terkendali, dan ... PUFF! Akhirnya bagian yang bocor (materialnya serupa plastik, atau mungkin karbon) meletus.

Lokasi radiator yang pecah: sisi kanan
Akibatnya, mobil terpaksa diderek menuju bengkel Mentari Motor. Perbaikan hanya memakan waktu sehari, dengan mengganti radiator seluruhnya (karena memang sudah diniatkan ganti, sih).

Biaya lebih kurang 2jt an.

Pelajaran dari kasus ini:
1. Jangan abaikan kebocoran biarpun tipis.
2. Rajin selalu mengisi air radiator
3. Macet, adalah musuh radiator-bocor-zaffy nomor satu!


Monday, November 28, 2011

Waduh, Lost Pixel?

Pagi ini ada kejadian aneh:

Perhatikan foto display jam, suhu, dan stasiun radio di sebelah ini.

Angka 32.0 derajat C, bagian landasan angka dua blank, pixelnya nggak nyala. Juga pada bagian perut angka 5 di stasiun radio.

Sepanjang perjalanan ke kantor yang macet-jalan-macet, saya amati perkembangan pixel mati itu.

Ternyata tak sepenuhnya mati, hanya redup, menerang, terus redup lagi, sepertinya ada kaitan dengan kemacetan

Saya belum tahu persis gejala ini, sebab baru kali ini saya temukan. Ada yang punya pengalaman serupa?

Wednesday, November 23, 2011

Long time no See!

2007, 2008, 2009, 2010, 2011

Astaga, sudah lima tahun!

Tak terasa, demikian lama saya meninggalkan blog ini. Mungkin komunitas lama Zaffy sudah tak eksis lagi (saya tak tahu, sudah lama saya meninggalkan yahoogroups karena akun yahoo saya kena bajak orang), dan mungkin sudah banyak dari mereka yang ganti mobil.

Know what? Saya masih menggunakan Zafira yang sama! Haha!

Nomornya sudah ganti, however. Setelah balik nama di tahun 2009, nomornya berubah menjadi B 1489 XV. Tapi nomor di judul blog ini nggak saya rubah, ah, demi sepotong kenangan aja.

Apa yang sudah terjadi selama lima tahun ini? Banyak. Yang paling jelas, adalah saya ngga merasa sreg untuk ganti mobil apapun. Gawat. Zaffy sudah terlampau nyaman sekaligus rasio jual-dan-beli-baru-merek-lain menjadi pilihan yang kurang menarik.

Dengan kemampuan keuangan saya saat ini, saya hanya bisa mencicil mobil-mobil jepang/ korea baru dengan model dan kualitas yang di bawah Zaffy. Malas jadinya. Sementara, mitos biaya perawatan tinggi yang selalu disematkan ke Zaffy, pada akhirnya saya rasakan sebagai mitos tak terbukti.

Bagi saya setelah lima tahun ini, biaya perawatan Zaffy masih jauh lebih rendah ketimbang menyisihkan duit buat nyicil mobil baru tiap bulan.

Hmm... mari diingat-ingat, apa saja yang sudah terjadi dalam kurun waktu ini?

 1. Sekitar tahun 2009, pas dibawa ke cipularang, selang reservoir air lepas dan mesin kena overheat (gara-gara gak nyadar karena asik ngebut :(). Sempat overhaul di bandung, kena sekitar 3jt perak.

 2. Pernah ganti timing belt, 2 kali ganti V-belt

 3. Pernah mempercantik body, sedikit nyiram sama ngecat lis-lis jadi mulus lagi, ganti mika lampu belakang. 

 4. Pernah ganti plafond yang perekatnya udah mati, jadi ngegantung kayak kelambu. Kira-kira diganti tahun 2010 awal, eh ga taunya gantinya sekarang udah melorot lagi, hehehe. 

 5. Pernah ganti paking-paking transmisi matik. Wow, waktu box transmisi dibuka, itu gears-nya masih kincloong, resik dan presisi. 

 6. Pernah ganti long-arm, ganti bushing beberapa kali, kampas rem sekali.

 7. Ganti klakson 

 8. Ngebungkus setir dengan kulit sambil nutupin tombol klakson yang sudah koyak.

Thats it! Bener-bener mobil yang ongkos perawatannya bisa dibilang irit, lah :)  Soalnya komponennya relatif punya daya tahan dan build quality yang bagus.

Keluhan yang tersisa sekarang adalah di proses pendinginan, cepat panas dan kadang jadi mentok kalau kelamaan di dalam kemacetan. Tapi itu juga sebabnya udah jelas, karena radiatornya bocor halus. Sering-sering direplenish aja airnya. Kalau ada waktu saya mau ganti radiator.

Satu problem lainnya, adalah klakson yang sering tekor kalau kena jalanan macet. Tadinya kupikir kondisi Accu udah jelek, ternyata diganti accu baru pun sama. Sudah dikasih relay, keluhan tidak hilang hanya lebih lama muncul dan lebih cepat recover. Mungkin saya harus menservis alternator etc. 

Mika lampu belakang, somehow pecah, mungkin terhajar stang motor tanpa ku ketahui (damn, Jakarta streets!).

Begitulah kisah si Zaffy sekarang ini! Bagaimana kisah anda?

Salam Hangat,
Cheppy
Chevrolet Zafira 2004, B-1489 XV

Monday, June 25, 2007

Driving Experience: Tol Cipularang Jakarta - Bandung

Perlu saya jelaskan bahwa selama memiliki si Zaffy (5 bulan), belum pernah sekalipun dia saya ajak ke Bandung. Kalau ada urusan di Bandung saya selalu menggunakan X-trail. Dan kenyataannya kesempatan untuk itu juga memang nggak banyak.

Alasannya, karena saat awal dulu masih ada kelemahan di bagian long tie-rod, sehingga saya belum merasa safe membawanya terlalu jauh ke luar kota.

Tapi kini long-tie-rod sudah diganti, sudah waktunya saya menjajal performa si Zaffy ke jalur Cipularang. Maka hari Rabu 20 June kemarin, di tengah hujan yang merata sejak Jakarta sampai Bandung, saya pun meluncur dengan Zaffy.

Etape pertama mulai masuk tol Cikampek s/d belokan Sadang. Cuaca hujan cukup lebat, jalanan basah, lalu lintas tidak terlalu padat. Handling Zaffy yang mantap saya rasakan di sini. Saya punya gaya mengemudi yg cenderung safe, percepatan steady, dan jarang menyalip yg penting cari ruang kosong saja dari jarak jauh.

Ada satu 'glitch' yg saya baru rasakan di medan Cikampek ini. Saat kecepatan melaju sampai dengan 100 km/j kemudian saya lepas pedal gas (kebetulan pada saat itu perlu melambat), saya merasakan getaran (bunyi) yang agak aneh, dan sedikit getar di kemudi. Saya pikir ini akibat kondisi ban. Tapi terus terang bunyi itu baru pertama kali saya dengar. Jadi ada praduga mengenai kondisi jalan juga. Tapi seingat saya komparasi dengan kondisi jalan tol Pondok Indah - Bintaro yg juga mirip Cikampek, rasanya tidak ada gejala bunyi tersebut.

Saya coba re-create gejala ini berulang kali, dan saya dapatkan pola yaitu bunyi tersebut terjadi setiap saya lepas gas di kecepatan 100, dan terus sampai jarum kecepatan menyentuh angka 80 km/j. RPM meter menyentuh angka 30 dan turun sampai ke 20. setelah itu bunyi hilang.

Memasuki etape kedua belokan Sadang ke Purwakarta - Bandung, kondisi jalan semakin menantang sebab mulai banyak tanjakan panjang. Situasi masih hujan deras dan rintik berselang-seling. Setahu saya, cukup banyak kecelakaan terjadi di jalur ini. Pada saat menanjak, mulai terasa Zaffy kehilangan kekuatan (sedikit). Saya coba kompensasi dengan menekan tombol (S), terutama saat perlu percepatan waktu menanjak atau menyalip.

Nah, di track tanjakan panjang inilah, mulai terasa gangguan dalam hal tenaga dan speed. Tampaknya penggunaan fasilitas (S) buat menanjak tidak terlalu menyehatkan bagi Zaffy. Kalau tanjakannya kepanjangan terasa lah kekuatan mesin seperti mengempos. Dan yg lebih membuat saya kuatir adalah, muncul kembali gejala aneh di kecepatan 100 km/j.

Saat mencapai ujung tanjakan dan jalanan menjadi rata atau menurun, otomatis saya melepas pedal gas di kecepatan sekitar 100 km/j juga). Tiba-tiba mesin seperti meraung. Keringat dingin, jelas mengalir di punggung saya. Waduh gawat kalo sampai trouble di sini :( Kalau saya sentuh pedal gas sedikit aja dengan kaki, raungannya masih menggila dan RPM meter seperti meloncat dari 20 ke 30! Saya harus mendiamkan pedal gas sampai kecepatan kembali ke level 60-80, baru mesin/ transmisi (?) menanggapi dengan perilaku normal kembali. Saya merasakan 'sense' bahwa raungan ini adalah bentuk 'worse' dari getaran yg saya rasakan tadi di Cikampek. Walaupun saya tidak tahu bagaimana bisa terjadi.

Dan karena medan yang banyak nanjak seperti itu, kejadian ini terjadi berulang kali!

Satu kali saya dapet turunan yang panjang. Kali ini saya coba tahan speed di 100 km/j, tidak melakukan rem, hanya lepas gas bila perlu saja. Raungan masih muncul, tapi bunyinya tidak seseram kali pertama. Cuma kemudian saya langsung menspot temperatur yang drop secara drastis dari 90-an ke 80-an. Saat temperatur drop, terasa bahwa tenaga juga hilang. Anehnya biarpun saya tekan pedal gas, tetap tidak ada reaksi dari mesin.

Akhirnya saya harus turunkan gigi dari D menjadi 3. Setelah itu agak mendingan, tapi saya merasakan performance tenaganya menjadi semakin loyo, walaupun tak sampai begitu ekstrimnya. Akhirnya saya pasang strategi jalan santai sampai ke Bandung. Temperatur pun kembali ke posisi normal. Di gigi 3, gejala meraung di kecepatan 100 tidak terlalu sering terjadi. Saya juga coba alternate menggunakan tombol (S), tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap performance.

Tentu saja gejala-gejala ini membuat saya penasaran. Saya cenderung menduga ada masalah dalam hal transmisi, walaupun saya tidak punya pengalaman sama sekali untuk mengenali problem transmisi kendaraan matik. Apakah transmisi matiknya telah gagal untuk menyesuaikan perubahan/ perlambatan kecepatan? Cukup mengherankan sebab saya tidak pernah menemukan pengalaman ini di dalam pemakaian sehari-hari. Lantas apa yg spesial di jalur Cipularang itu?

Pulang dari Bandung, saya putuskan melewati jalur Puncak. Dan much to my surprise, gejala aneh yg saya temui di kisaran speed 100 - 80 km/j di atas, sama sekali tidak muncul di jalur puncak! Ada dua kondisi yg jelas berbeda di jalur ini, yaitu jalanannya yang jauh lebih halus, serta tanjakannya relatif lebih pendek di banding Cipularang. Entah, bagaimana hal itu bisa mempengaruhi performansi Zaffy.

Sepanjang tol Jagorawi, saya mencoba me-recreate kembali gejala raungan 100km/j, dan memang ternyata muncul satu kali!

Mungkin temen-temen yg sudah menjadi pengguna lama Zaffy bisa menerangkan hal ini? Di zaffy memang saya lihat tidak ada tombol "Overdrive", apakai ini memang gejala terjadinya overdrive? Tadinya saya kira tombol (S) itu sama maknanya dengan overdrive. Terus terang saya tidak ngerti tuh maksud overdrive apa. Tapi sepanjang pengalaman menggunakan Aerio Matik dan X-Trail Matik, yg memiliki fasilitas overdrive, memang nggak pernah saya temui gejala ini.

Apakah benar hal tersebut merupakan gejala overdrive pada Zaffy, dan bagaimana cara mengatasinya?

Salam Zaffy.

Monday, February 19, 2007

Masalah Kabel Accu

(tulisan ini saya kirim untuk Milis Zafira tgl 16 Februari yg lalu)

Minggu lalu tanpa penyebab yang pasti accu Zaffy saya anjlok bahkan sampai kering dua cell. Usia accu baru sekitar 6 bulan. Terpaksa ganti accu baru. Setelah itu muncul gejala-gejala aneh berupa:

Saat dipakai di malam hari (nyala lampu, AC dll), lampu terasa meredup, dan dalam hitungan sekian puluh detik tiba-tiba seluruh lampu indikator di dashboard menyala, jarum indikator bensin dan temperatur melonjak ke bawah, power steering tidak aktif. Hal itu berlangsung
selama 1-3 detik, setelah itu normal kembali. Demikian berlangsung berkali-kali.

Kuatir pengisian alternator melemah, secara instinktif saya tentu saja menekan pedal gas. Tapi setelah beberapa kali melakukan, saya lihat tidak terlalu beda antara nekan gas dengan tidak. Gejala itu terus muncul secara berulang.

Terus terang kalo sudah elektrikal saya paling ngeri, deh.

Saya call storingnya hangtuah, tapi saat itu tidak available, hanya saja dugaan awal adalah kipas elektrik (?) bermasalah. Alhamdulillah masih aman sampai ke rumah.

Besoknya team storing datang, dan setelah diperiksa pakai komputer semuanya dikatakan normal, hanya saja perlu ganti kabel accu, sebab kabel tersebut memang terasa panas sekali kalau dipegang.

Konon menurut montir, kabelnya sudah tua dan perlu diganti. Yang perlu penggantian adalah kabel negatif, tapi harus beli satu paket negatif & positif, perkiraan spareparts & penggantian sekitar 1 jt.

Pertanyaan saya, benarkah kasus ini terjadi karena 'kabel tua'? Zaffyku tahun 2004. Saya kurang paham bila kabel mobil berusia kurang dari 3 tahun mengalami ketuaan kabel. Padahal penggunaan terhitung normal, tidak ada aksesori elektrikal yang non pabrikan.

Terus terang saya kurang percaya kalau ketahanan kabel sedemikian rentannya. saya jadi curiga ada penyebab lain yg tidak kelihatan, sehingga kalau ganti kabel pun tidak menyelsaikan masalah. Mungkin rekan2 punnya pengalaman serupa?

Sekalian nanya dimana bisa beli parts kabel tersebut dengan harga lebih rasional. Paling tidak bisa beli bagian negatifnya aja, etc. Atau adakah produk brand lain yg bisa direkomendasikan buat Zafira.

Wednesday, November 29, 2006

Driving Experience: Tol Bintaro

Hari Sabtu, iseng ngajak anak-istri ke kolam renang baru di BSD, yaitu Aqua City. Tentu saja menaiki si Zaffy, sekalian menguji performance-nya di jalan Tol Pondok-Pinang Bintaro.

Jalan tol ini agak unik, menurut saya, sebab sepanjang jalur dari Pondok Indah s/d Serpong menggunakan beton tanpa lapisan aspal. Tentu saja karakter jalannya jadi rough. Menarik juga untuk mengetahui bagaimana jalanan kasar mempengaruhi driving experience si Zaffy.

Sebagai catatan, kondisi mesin sudah sip pakai timing belt baru. Tapi kondisi kaki-kaki terutama depan (balljoint) dan discbrake masih belum diganti, jadi tetap saja saya harus mengemudi secara berhati-hati.

Sepanjang perjalanan, terasa kontras getaran di kabin antara jalanan aspal dengan beton, begitu melewati pintu tol pondok pinang. Dan getaran itu terasa banget di bagian roda depan.

Pengemudian tetap mantap, kecuali saat melintas tikungan Veteran. Tikungan ini memang rada menjebak. Sudut kemiringannya kurang sehingga ban cenderung tidak menapak dengan gaya berat tepat. Saya harus mengurangi kecepatan s/d 40 kpj, karena setir terasa agak semi.

Selanjutnya kecepatan stabil di 80 kpj.

Satu hal yang saya notice sekali di dekat pintu Tol Bintaro, jadi lebih kurang setelah 3-4 menit mengemudi di jalan kasar, saya merasa pergelangan kaki kanan saya kaku dan perih. Kayaknya ada otot yang 'kena' deh. Saya merasa posisi kaki yang menahan sudut sekian derajat bertumpu pada tumit, dan menekan pedal gas secara light, menjadi posisi yang tidak natural. Di tambah dengan getaran yang tersalur sampai kaki, kayaknya berakibat ke otot kaki.

Ini berarti sistem suspensi depan harus saya perhatikan lagi. Entah diganti baru atau ganti merek sekalian. Mungkin termasuk juga engine mounting sebagai peredam getaran blok mesin ke arah body. Soalnya kalo gini susah jalan jauh luar kota, euy. Apalagi matic, yg kerja totally kaki kanan.

Salam Zaffy,


Cheppy

Friday, November 24, 2006

Kursi Pengemudi

Salah satu parameter penentu kenyamanan berkendara adalah pada jok/ kursi, tempat dimana penumpang meletakkan pantat dan beban tubuhnya sepanjang perjalanan.

Jok yang nyaman, buat saya sudah merupakan setengah dari kepuasan berkendara. Boleh jadi sistem suspensi rada keras, tapi dengan jok yang seempuk awan, rasanya perjalanan guncang-guncang pun tidak terlalu masalah,... he he he.

Yah, itu teori saya. Kenyataannya Jok adalah salah satu komponen 'wajib' yang paling tidak standar untuk kendaraan-kendaraan semodel yang punya beberapa tipe (misalnya merek A, tipe GX, GL etc). Sebab jok adalah komponen yang paling gampang diganti tanpa mempengaruhi spek kendaraan, sehingga menjadi barang favorit dalam hal 'cut-corners', atau istilah industrinya: "meningkatkan komponen lokal".

Mau keluarin tipe "flagship", pasang jok standar internasional (artinya, sama dengan yang dipakai di negara lain).
Mau keluarin tipe "sporty", pasang jok sporty (bisa lokal tapi dibranding internasional).
Mau keluarin tipe "family", pasang jok standar pabrikan ATPM
Mau keluarin tipe "taxi", pasang jok pesenan ke sub kontraktor lokal (the cheapest, dong).

Bagaimana dengan Jok Zafira?

Alhamdulillah, dengan spek Flex-7, Joknya terhitung standar pabrikan ATPM, mungkin dibikin di Thailand, mungkin juga dibikin di Indonesia tapi dengan spek yang ketat. Itu sangat melegakan dan membuat saya merasa beruntung memiliki Zaffy.

Kondisi jok Zaffy, walaupun materialnya 'cuma' dari kain bukan kulit (entah, denger-denger tipe elegance sudah pakai Jok kulit?), material kainnya tergolong cukup bagus, dua level di atas kualitas kain rata-rata jok mobil keluaran baru saat ini (bahkan saya pikir masih lebih bagus dari pada kualitas kain jok Chevy Estate). Mudah dibersihkan, dan tampak lebih awet. Kualitas jahitan dan sambungan juga jauh lebih rapi.

Busa jok sendiri terasa agak atos alias keras. Dalam hal ini agak kurang nyaman diduduki. Di sisi lain memang ada positifnya sih,.... karena agak 'kaku', maka bentuk joknya jadi bisa bertahan bagus agak lama dan tidak berubah mengikuti lekuk pantat pemilik terdahulu. He he he,...

Ini sangat baik berlaku buat jok pengemudi. Sebab jok inilah yang paling banyak diduduki, dan biasanya diduduki oleh orang yg sama sehingga cenderung mencetak bentuk dan gaya duduk pengemudi yg lama.

Hal lain mengenai jok Zafira, khususnya jok pengemudi sesuai judul blog ini.

1. Setelan kerebahan sandaran: menggunakan tuas putar. Sebenernya agak ribet, alih-alih menggunakan sistem per dan kunci sebagaimana mobil-mobil pada umumnya. Penyetelan posisi tidak bisa cepat. Buat saya sendiri tidak terlalu masalah.

2. Setelan ketinggian jok: ini fitur yang asik banget, ngga semua mobil punya. Untuk Zafira, bentuknya berupa tuas yang bekerja seperti pompa. Sayang spelling-nya ngga terlalu jauh. Saya masih pengen lebih tinggi lagi, mungkin karena kebiasaan nyetir SUV :). Dan setiap kenaikan jok selalu diiringi dengan posisi jok menjadi agak maju ke depan. Artinya harus menyesuaikan jarak kaki kembali.

3. Lumbar support: ini juga fitur langka, termasuk yang saya appreciate. Sewaktu mengemudikan Aerio perjalanan Jakarta-Bandung PP, saya menderita nyeri di tulang belakang, yang rupanya disebabkan posisi duduk yang tidak ergonomis (BTW jok Aerio standar aja, ga ada macam-macam kecuali stelan kerebahan), dan kayaknya posisinya tidak pas sehingga bobot tubuh tertumpu pada bagian tulang belakang yang salah, dan punggung jadi melengkung. Akhirnya saya harus membeli alas duduk tambahan buat Aerio. Dengan lumbar support Zafira, posisi duduk saya jauh lebih nyaman. Bless the designer!

Demikian sedikit experience mengenai perdudukan di Zafira. Satu hal yg saya masih penasaran, apakah ada yang jual sarung jok buat Zaffy, yang bisa ditambahin sedikit busa biar lebih enak duduknya. Mungkin pembaca ada informasi? Dimana belinya dan berapa kisaran harganya.

Satu catatan mengenai kursi-kursi di Zaffy:
Sewaktu saya panggil salon mobil untuk membersihkan interior Zaffy, mereka tidak berani membongkar jok, dengan alasan joknya pakai komputer (??) Terus terang ini jawaban yang rada aneh. Saya jadi berpikir jawaban mereka imply bahwa ada sistem yang rumit dan bikin mereka extra hati-hati terhadap jok Zafira. Saya anggap ekstra, soalnya mereka sendiri masih berani untuk menggarap ruang mesin yg nota bene ada ECU-nya. Masa sama ECU ngga takut, tapi sama JPU (Jok Processor Unit!) takuts?

Apa bener jok Zafira pakai komputer? Apanya yang menggunakan komputer???

Salam,


Cheppy