Monday, June 25, 2007

Driving Experience: Tol Cipularang Jakarta - Bandung

Perlu saya jelaskan bahwa selama memiliki si Zaffy (5 bulan), belum pernah sekalipun dia saya ajak ke Bandung. Kalau ada urusan di Bandung saya selalu menggunakan X-trail. Dan kenyataannya kesempatan untuk itu juga memang nggak banyak.

Alasannya, karena saat awal dulu masih ada kelemahan di bagian long tie-rod, sehingga saya belum merasa safe membawanya terlalu jauh ke luar kota.

Tapi kini long-tie-rod sudah diganti, sudah waktunya saya menjajal performa si Zaffy ke jalur Cipularang. Maka hari Rabu 20 June kemarin, di tengah hujan yang merata sejak Jakarta sampai Bandung, saya pun meluncur dengan Zaffy.

Etape pertama mulai masuk tol Cikampek s/d belokan Sadang. Cuaca hujan cukup lebat, jalanan basah, lalu lintas tidak terlalu padat. Handling Zaffy yang mantap saya rasakan di sini. Saya punya gaya mengemudi yg cenderung safe, percepatan steady, dan jarang menyalip yg penting cari ruang kosong saja dari jarak jauh.

Ada satu 'glitch' yg saya baru rasakan di medan Cikampek ini. Saat kecepatan melaju sampai dengan 100 km/j kemudian saya lepas pedal gas (kebetulan pada saat itu perlu melambat), saya merasakan getaran (bunyi) yang agak aneh, dan sedikit getar di kemudi. Saya pikir ini akibat kondisi ban. Tapi terus terang bunyi itu baru pertama kali saya dengar. Jadi ada praduga mengenai kondisi jalan juga. Tapi seingat saya komparasi dengan kondisi jalan tol Pondok Indah - Bintaro yg juga mirip Cikampek, rasanya tidak ada gejala bunyi tersebut.

Saya coba re-create gejala ini berulang kali, dan saya dapatkan pola yaitu bunyi tersebut terjadi setiap saya lepas gas di kecepatan 100, dan terus sampai jarum kecepatan menyentuh angka 80 km/j. RPM meter menyentuh angka 30 dan turun sampai ke 20. setelah itu bunyi hilang.

Memasuki etape kedua belokan Sadang ke Purwakarta - Bandung, kondisi jalan semakin menantang sebab mulai banyak tanjakan panjang. Situasi masih hujan deras dan rintik berselang-seling. Setahu saya, cukup banyak kecelakaan terjadi di jalur ini. Pada saat menanjak, mulai terasa Zaffy kehilangan kekuatan (sedikit). Saya coba kompensasi dengan menekan tombol (S), terutama saat perlu percepatan waktu menanjak atau menyalip.

Nah, di track tanjakan panjang inilah, mulai terasa gangguan dalam hal tenaga dan speed. Tampaknya penggunaan fasilitas (S) buat menanjak tidak terlalu menyehatkan bagi Zaffy. Kalau tanjakannya kepanjangan terasa lah kekuatan mesin seperti mengempos. Dan yg lebih membuat saya kuatir adalah, muncul kembali gejala aneh di kecepatan 100 km/j.

Saat mencapai ujung tanjakan dan jalanan menjadi rata atau menurun, otomatis saya melepas pedal gas di kecepatan sekitar 100 km/j juga). Tiba-tiba mesin seperti meraung. Keringat dingin, jelas mengalir di punggung saya. Waduh gawat kalo sampai trouble di sini :( Kalau saya sentuh pedal gas sedikit aja dengan kaki, raungannya masih menggila dan RPM meter seperti meloncat dari 20 ke 30! Saya harus mendiamkan pedal gas sampai kecepatan kembali ke level 60-80, baru mesin/ transmisi (?) menanggapi dengan perilaku normal kembali. Saya merasakan 'sense' bahwa raungan ini adalah bentuk 'worse' dari getaran yg saya rasakan tadi di Cikampek. Walaupun saya tidak tahu bagaimana bisa terjadi.

Dan karena medan yang banyak nanjak seperti itu, kejadian ini terjadi berulang kali!

Satu kali saya dapet turunan yang panjang. Kali ini saya coba tahan speed di 100 km/j, tidak melakukan rem, hanya lepas gas bila perlu saja. Raungan masih muncul, tapi bunyinya tidak seseram kali pertama. Cuma kemudian saya langsung menspot temperatur yang drop secara drastis dari 90-an ke 80-an. Saat temperatur drop, terasa bahwa tenaga juga hilang. Anehnya biarpun saya tekan pedal gas, tetap tidak ada reaksi dari mesin.

Akhirnya saya harus turunkan gigi dari D menjadi 3. Setelah itu agak mendingan, tapi saya merasakan performance tenaganya menjadi semakin loyo, walaupun tak sampai begitu ekstrimnya. Akhirnya saya pasang strategi jalan santai sampai ke Bandung. Temperatur pun kembali ke posisi normal. Di gigi 3, gejala meraung di kecepatan 100 tidak terlalu sering terjadi. Saya juga coba alternate menggunakan tombol (S), tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap performance.

Tentu saja gejala-gejala ini membuat saya penasaran. Saya cenderung menduga ada masalah dalam hal transmisi, walaupun saya tidak punya pengalaman sama sekali untuk mengenali problem transmisi kendaraan matik. Apakah transmisi matiknya telah gagal untuk menyesuaikan perubahan/ perlambatan kecepatan? Cukup mengherankan sebab saya tidak pernah menemukan pengalaman ini di dalam pemakaian sehari-hari. Lantas apa yg spesial di jalur Cipularang itu?

Pulang dari Bandung, saya putuskan melewati jalur Puncak. Dan much to my surprise, gejala aneh yg saya temui di kisaran speed 100 - 80 km/j di atas, sama sekali tidak muncul di jalur puncak! Ada dua kondisi yg jelas berbeda di jalur ini, yaitu jalanannya yang jauh lebih halus, serta tanjakannya relatif lebih pendek di banding Cipularang. Entah, bagaimana hal itu bisa mempengaruhi performansi Zaffy.

Sepanjang tol Jagorawi, saya mencoba me-recreate kembali gejala raungan 100km/j, dan memang ternyata muncul satu kali!

Mungkin temen-temen yg sudah menjadi pengguna lama Zaffy bisa menerangkan hal ini? Di zaffy memang saya lihat tidak ada tombol "Overdrive", apakai ini memang gejala terjadinya overdrive? Tadinya saya kira tombol (S) itu sama maknanya dengan overdrive. Terus terang saya tidak ngerti tuh maksud overdrive apa. Tapi sepanjang pengalaman menggunakan Aerio Matik dan X-Trail Matik, yg memiliki fasilitas overdrive, memang nggak pernah saya temui gejala ini.

Apakah benar hal tersebut merupakan gejala overdrive pada Zaffy, dan bagaimana cara mengatasinya?

Salam Zaffy.

5 comments:

FA Purawan said...

(tanggapan dari milis Zafira@yahoogroups.com)

sy sdh baca blog-nya mas cheppy. hmmm, gejala yg aneh tuh mas.. sy sdh sktr 6 kali ke bandung via cipularang (dlm rentang wkt 2 thn lah), & ga pernah mengalami hal yg sama. scr teknis yg ga bs nanggapi krn ga ngerti jg sih. tp t'akhir wkt tengah bln mei sy lewat jalur tsb, zafy matic sy sukses menempel & melibas new odissey di jalur arah bandung.

mgkn jg si pengemudi odissey itu ga mau terlalu ngebut jg. tp yg jelas
sy nyusul dia dg kecepatan 150an kpj. kuncinya mmg menjaga putaran
mesin. tiap mulai nanjak sy oper k gigi 3 & aktifkan "S", shg kecepatan terjaga minimal 120kpj, rpm :D jd pas tanjakan momentum
tetap terjaga u/ terus nempel si odissey walaupun posisi gigi sy oper ke D & mode "S" tetap dfungsikan. temperatur ckp normal & stabil d garis tengah (kadang lewat2 dikit saat digeber pas nanjak, wajar lah mnrt sy, tp ga sampai 90 deh. satu hal yg perlu dicatat: zafy sy slalu isi ron 92 di spbu swasta, t'utama yg warna logonya kuning-merah.

pernah baca deh di milis knapa begitu. tp emg kenyataannya tarikan jd lbh enak sih. soal getaran2 yg terjadi di kecepatan ttt, biasanya berkaitan dg tie rod or link stabilizer (b'dasarkan pengalaman). baiknya mmg dilakukan general check up tuh zafy-nya mas. u/ alternatif bengkel resmi atau second opinion, sy highly recommend dibawa k bengkel spesialis blazer di tb.simatupang yg pernah sy sampaikan tempo hari, & sebisa mgkn
dicek lsg o/ yg punya bengkel itu. sy sih cocok dg layanan mereka.
siapa tau mas Cheppy bs terbantu jg. apalg klo ga salah wkt itu pernah blg tinggalnya d daerah ragunan ya? kan dekat tuh.
cheers!

Barry

FA Purawan said...

Thanks Oom Barry atas tanggapannya. Saya akan terus menyimak pendapat
rekan-rekan lainnya. Para sesepuh ditunggu nih hasil analisanya :)

BTW, saya selalu pakai bensin cap kerang juga. So far puas dan nggak
masalah. Terutama sih, karena bisa bayar pakai kartu kredit,.. hehehe,....

Salam,

Cheppy

FA Purawan said...

(tanggapan dari milis Zafira lagi)

Hmmm, agak aneh juga ya gejala yang dialami Zaffy Mas Cheppy ini.

(1) Kalo pengalaman di Cipularang dan Puncak berbeda, saya khawatir si Zaffy diganggu penunggu Cipularang nih. Becanda, hehe....

(2) Suara raungan mesin dan getaran pada setir menurut saya tidak
terkait satu sama lain.

(3) Getaran (termasuk suara aneh) di setir pada waktu kecepatan turun
dari 100-80kpj menurut saya itu murni masalah mekanikal di sistem
kemudi dan mungkin saja terkait suspensi dan roda. Untuk penyelesaian ini, biar lebih ekonomis, saya sarankan untuk spooring aja dulu, sekalian balancing juga lebih baik (kapan terakhir dilakukan?). Minta
montirnya untuk periksa (mestinya sih udah otomatis dilakukan) kaki-kaki, termasuk tie-rod, ball joint dll. Kalo ada masalah, biasanya mereka sulit melakukan spooring. Kalo hal ini terjadi, part yang bermasalah memang harus diganti ;-((. Kalo semuanya baik, mungkin masalahnya ada di sekitar mekanisme kendali (kemudi). Coba bawa ke bengkel GM atau alternatifnya (See Om Barry's advice).

(4) Raungan mesin yang tiba-tiba agak "paculiar" buat saya. Kalo RPM
melompat tapi tidak disertai raungan mesin, biasanya berkaitan dengan CDI yang malfunction. Nah kalo disertai raungan mesin tapi tidak bertenaga, kemungkinan masalahnya di sistem transmisi dan kendalinya (mungkin elektrikal). Kecurigaan terbesar saya ada pada pelat kopling yang slip. Hal ini ditunjukan dengan tenaga yang hilang (ngempos). Kalo disetarakan dengan manual, kondisinya sama dengan setengah kopling: ya jelas ngeden. Untuk hal yang satu ini, saya sarankan untuk periksa kopling. Kalo harus ganti kopling set, mungkin lumayan mahal karena mobil matik bisanya menggunakan double clutch. Sebelum melakukan pengecekan kopling, dengan pertimbangan biaya, ada baiknya
si Zaffy dicek pake TechII di bengkel resmi untuk memastikan tidak ada electrical problem.

Sementara demikian dulu deh sharingnya. Please noted that this is not a proffesional advice, just sharing as a friend. Pendapat saya di atas tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan atau menilai keadaan yang sebenarnya. Lagian, saya juga bukan pegawai GMI atau pegawai yang terkait dengan GMI, anyway.

Thanks,
Yusman

FA Purawan said...

Kang Yusman, terima kasih atas tanggapannya.

Saya cenderung memang mencurigai sistem transmisi. Saya akan mencoba periksakan ke bengkel langganan. BTW, untuk transmisi matiknya Zaffy,apakah ada bengkel spesialis matik yg berani menangani?

(Saya cenderung berobat pada bengkel spesialis matik, dengan pertimbangan mereka ngga buru-buru nge-vonis ganti seluruh parts untuk
masalah yg mungkin hanya perlu ganti specific part aja,.. hehe you
know lah,... hare geneee,...)

Wish me luck!

Salam,

Cheppy

FA Purawan said...

SOLVED! (hopefuly)

Rekans, berita gembira ingin saya sampaikan di blog ini.

Setelah dicek oleh Kang Rasim dari Mentari Motor (Buncit), kecurigaan akhirnya dijatuhkan pada komponen Engine Mounting (!), dan boot as roda.

Why that matters, saya gak ngerti-ngerti banget. Yg jelas menurut pemeriksaan memang boot as bagian dalam udah pada pecah, dan engine mounting memang sudah getas 2 di antara 3. Kang Rasim mendasarkan diagnosisnya pada getaran yg terjadi kala masuk gigi mundur, sebagai tanda bahwa engine mounting udah lemah.

Akhirnya enginge mounting diganti 3 titik sekalian. Plus boot as sepasang.

Harga parts untuk engine mounting sekitar 500 rb / each, boot as sekitar 100 rb each.

Menanggapi pertanyaan bagaimana lemahnya engine maounting bisa pengaruh ke speed atau tarikan, menurut kang Rasim karena pegangannya lemah, maka getaran mesin menyerap energi putar yang seharusnya tersalur ke sistem transmisi. Kira-kira gitu deh, ngga terlalu ngerti banget.

Tapi yang jelas memang setelah diganti, keluhan getaran aneh dan raungan mesin di kecepatan 100 ke 80 kpj, sontak hilang.

Gitu deh sharing pengalaman, moga-moga berguna buat Zafirer's sekalian.

Salam,

Cheppy
Akhirnya dilakukan